Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo terus memperhatikan pertanian di Provinsi Lampung. Hal tersebut terlihat saat Mentan Syahrul mengunjungi lokasi Gerakan Percepatan Olah Tanah dan Tanam Padi (GPOT) di Kecamatan Trimurjo, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung, Jumat, 19 Juni 2020.
Syahrul Limpo bersama jajarannya didampingi Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, Anggota DPR Dapil Lampung Bustami Zainudin, Kapolda Lampung Irjen Pol Purwadi Arianto, Danrem Gatam 043 Kolonel Inf. Toto Jumariono, Wakil Ketua DPRD Provinsi Lampung Fauzan Sibron, dan Bupati Lampung Tengah Loekman Djoyosoemanto.
Syahrul mengatakan di tengah pandemi Covid-19, ketahanan pangan harus tetap bangkit. Karena masyarakat sangat membutuhkan makanan. Menurutnya sektor pertanian harus digarap dengan baik sehingga sumber makanan yang bergizi dan sehat harus disiapkan.
"Alam di Indonesia ini subur. Lampung harus dimantapkan lagi. Saya gas pol di Lampung," kata Syahrul.
Kemudian ia berharap bahwa di Lampung ada klaster wilayah pertanian. Pertanian Lampung harus terus unggul, sekali panen langsung di packaging atau dikemas dengan baik dan bisa langsung di kirim menuju DKI Jakarta.
Dia mengatakan tantangan kedepan seperti ancaman kekeringan atau kebanjiran, hama wereng, dan sebagainya bisa dihadapi dan cepat diantisipasi
"Saya sangat menaruh harapan bahwa Lampung bisa mengembangkan food estate. Kemudian selain pertanian padi, bisa juga dipinggirannya ditanam hortikultura, bisa tempat ternak bebek dan sebagainya," katanya.
Sementara itu Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengatakan bahwa Provinsi Lampung terus dioptimalkan sebagai lokomotif pertanian di Indonesia. Ia juga berkomitmen untuk terus mewujudkan kedaulatan pangan dan menjaga kestabilitasan perekonomian sehingga bisa mewujudkan Petani dan Rakyat Lampung Berjaya.
"Lampung peringkat kedua di Sumatera dan peringkat keenam di Indonesia untuk pertanian. Kedepan kita terus kembangkan pertanian dan lumbung pertanian juga kita pertahankan untuk Lampung Berjaya. Kita juga punya Program Kartu Petani Berjaya yang merupakan solusi bagi petani," katanya.
EDITOR
Adi Sunaryo