Petani Pringsewu Terus Diajak Masuk Asuransi Pertanian

  • 06:30 WIB
  • 09 January 2020
  • Super Administrator
  • Dilihat 866 kali
Petani Pringsewu Terus Diajak Masuk Asuransi Pertanian

 

Pringsewu Dinas Pertanian Pringsewu terus mengajak para petani masuk asuransi pertanian sebagai upaya mengantisipasi gagal panen akibat banjir dan serangan hama/penyakit. Hingga kini baru empat kecamatan yang sudah masuk asuransi tersebut, yakni Kecamatan Pardasuka, Pringsewu, Ambarawa, dan Gadingrejo, dengan luas mencapai 2.000 hektare.

"Dengan premi Rp36 ribu/hektare, kalau klaim karena gagal panen dapat Rp6 juta/ha," ujar Sekretaris Dinas Pertanian Pringsewu Karyanto kepada Lampung.co, Minggu, 5 Januari 2020.

Dia menambahkan empat kecamatan masuk prioritas asuransi swadaya usaha pertanian karena wilayah tersebut masuk peta potensi bencana banjir. "Karena potensi banjirnya besar, jadi kami prioritaskan untuk mengamankan petani di empat kecamatan tersebut," ujarnya.

Selain itu, keempat kecamatan tersebut merupakan potensi sentra padi di Pringsewu. Jadi kalau empat kecamatan itu aman dari banjir, stok pangan Pringsewu juga aman.

Menurut dia, lima kecamatan lain, Sukoharjo, Banyumas, Pagelaran, Pagelaran Utara, dan Adiluwih tidak masuk kondisi bahaya bencana banjir dan bukan sentra produksi padi.

Dia menyebutkan untuk menjaga agar tanaman padi tahan hama dan penyakit terutama hama wereng, dinas sudah menyarankan agar petani menanam padi varietas Inpari 42. Sebab, varietas tersebut dinilai tahan hama terutama wereng dan uji coba pada musim rendeng tahun lalu. Apalagi, kata Karyanto, petani juga mengakui ketahanan varietas Inpari 42 atas serangan hama wereng.

"Atas pengakuan petani soal ketahanan terhadap hama wereng, akhirnya dinas mengimbau agar petani di Pringsewu menanam varietas Inpari 42," ujarnya.

 

Maryanto menambahkan potensi sawah produktif di Pringsewu untuk musim sendang tahun 2020 mencapai 13.678 ha dengan puncak tanam Januari hingga Februari 2020. Dari jumlah luasan produktif tersebut, estimasi penghasilan sekitar 6 ton/hektare sehingga produksi padi Pringsewu tahun 2020 pada musim rendeng bisa mencapai 82.068 ton.

Terkait ketersediaan pupuk, pihaknya menjamin tidak ada masalah. Apalagi, kata dia, jadwal tanam yang biasanya di November, saat ini justru mundur di Januari atau Februari sehingga pupuk bisa langsung menggunakan anggaran baru yaitu anggaran 2020.

Muharram Candra Lugina

972

Post Berita

Post Terbaru

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 H / 2025 M
  • 3 minggu yang lalu
  • Dilihat 1 kali
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 H / 2025 M
  • 3 minggu yang lalu
  • Dilihat 116 kali