Bencana banjir yang melanda sejumlah daerah di Provinsi Lampung, sepanjang  bulan Januari hingga Maret 2020, telah mengakibatkan ratusan hektare sawah maupun tanaman pangan lainnya mengalami puso. Daerah yang lahan pertaniannya (sawah) mengalami puso parah antara lain di Kabupaten Pesawaran pada 3 Kecamatan dan 4 Desa yaitu: Kecamatan Way Khilau (Desa Gunungsari dan Desa Kota Jawa); Kecamatan Way Lima (Desa Sindang Garut), Kecamatan Kedondong (Desa Kertasana).

Banjir yang terjadi menyebabkan produktivitas pertanian di daerah terdampak tersebut menurun, karena tanaman padi yang baru ditanam, hingga tanaman yang siap berbulir, rusak akibat terlalu lama terendam genangan banjir.

Kejadian banjir di 3 Kecamatan tersebut terjadi akibat curah hujan yang tinggi di sepanjang bulan Maret.  Puncaknya pada  akhir bulan Maret 2020, setelah beberapa hari air tidak juga surut dan masih menggenangi area pertanaman.  Pemerintah Kabupaten Pesawaran melalui Dinas Pertanian Kabupaten Pesawaran melakukan pendataan dan mengajukan usulan bantuan benih seluas 198 Ha ke Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura pada tanggal 13 April 2020. selanjutnya pada tanggal 17 April 2020 Tim Teknis Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura melakukan Verifikasi ke Kabupaten Pesawaran dan disetujui bantuan benih sebanyak 4.937,5 kg untuk areal seluas 197,5 Ha karena 0,5 Ha telah semai.

Tanggal 7 Mei 2020 benih bantuan telah di droping ke Kabupaten Pesawaran. Selanjutnya pada hari Senin tanggal 18 Mei 2020 bantuan benih Padi Inbrida telah diserahkan secara simbolis oleh  Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Pesawaran (Ir. Budi Wirawan, M.M) dan Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Pesawaran (Andriansyah, SP) kepada Petani/ Kelompok Tani Tirta Sari, Tani Makmur, Lestari  Kecamatan Kedondong di 1 (Desa) Desa kertasana sebesar 4,937.5 Kg.  Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Provinsi Lampung (Ir. Kusnardi, M. Agr., EC) berharap agar benih tersebut segera ditanam dan kegiatan usahatani padi dapat berkelanjutan.