Pengendalian Ramah Lingkungan dengan Agen Hayati

  • 03:05 WIB
  • 15 September 2020
  • Super Administrator
  • Dilihat 5934 kali
Pengendalian Ramah Lingkungan dengan Agen Hayati

 

Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) atau yang lebih dikenal masyarakat dengan hama / penyakit pada tanaman komoditas selalu menjadi momok setiap tahunnya pada setiap komoditas pertanaman. Berbagai upaya terus dilakukan baik oleh petani, dinas pertanian, dan juga Kementerian Pertanian untuk mengendalikan populasi OPT agar tidak mengganggu atau merusak produksi pangan nasional.

Tidak hanya melalui penggunaan pestisida, namun kini langkah-langkah yang lebih bersifat ramah lingkungan. Semisal pengendalian hama tikus menggunakan musuh alaminya yaitu burung hantu, pemanfaatan tanaman refugia untuk menarik musuh alami hama di sekitar lahan sawah, penggunaan pestisida dari bahan nabati, dan juga pegembangan agens hayati untuk kebutuhan pengendalian populasi OPT di pertanaman.

Lilik Retnowati selaku Kepala Subdirektorat Data dan Kelembagaan Pengendalian OPT, Kementerian Pertanian mengungkapkan bahwa pemanfaatan agens hayati terus meningkat di kalangan petani untuk pengendalian OPT di pertanaman. “Pemanfaatan agens hayati seperti Beauveria bassiana, Metarhizium anisopliae, Trichoderma spp., Paenibacillus polymyxa, dan lain sebagainya kini bekembang sangat pesat,” ujarnya.

Pengembangan dan perbanyakan agens hayati kini selain dilakukan oleh Laboratorium Pengamatan Hama Penyakit Tumbuhan (LPHP) yang tersebar di 32 provinsi juga dilakukan oleh Pos Pelayanan Agens Hayati (PPAH) di level kelompok tani yang tersebar hampir di setiap provinsi di bawah bimbingan Balai Proteksi /Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura serta dinas pertanian setempat. Biasanya kelompok tani akan langsung memanfaatkan agens hayati yang mereka buat di lahan sawah atau pertanaman garapan mereka sendiri,” tutur Lilik.

Di tempat terpisah, Kepala UPTD Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung Bagiyo Warsito menambahkan bahwa provinsi Lampung turut menjadi salah satu daerah yang giat mengembangkan agens hayati untuk membantu petani dalam pengendalian OPT di pertanamannya. “Perbanyakan agens hayati selain dilakukan oleh LPHP kami di Trimurjo, Semuli Raya dan Gading Rejo, tetapi juga dilakukan oleh PPAH binaan kami sejumlah 29 unit yang tersebar

Sumber : Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

973

Post Berita

Post Terbaru

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 H / 2025 M
  • 3 minggu yang lalu
  • Dilihat 1 kali
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 H / 2025 M
  • 3 minggu yang lalu
  • Dilihat 117 kali