Pemerintah Kabupaten Pringsewu siap mendukung seluruh kegiatan Kelompok Wanita Tani (KWT) Kabupaten Pringsewu. Hali ini disampaikan Wakil Bupati Pringsewu Dr.H.Fauzi, SE., M.Kom., Akt., CA., CMA., saat mengikuti rapat koordinasi bulanan Kelompok Wanita Tani (KWT) se-Kabupaten Pringsewu di kediaman Ibu Siti Rahmah komplek Tirta Sport, Gang Arafah, Pekon Podomoro, Kecamatan Pringsewu, Selasa (14/07/2020).

Turut menghadiri kegiatan ini yaitu, Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan SDM Malian Ayub, S.H., Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan John Drawadi, S.E., M.M., Kadis Koperindag Drs.Masykur, M.M., Kadis Ketahanan Pangan Ir. Iskandar Muda, Plt. Kadis Pertanian M. Maryanto, S.Pt., Camat Pringsewu Drs. Nang Abidin Hasan, Plt. Kepala Pekon Podomoro Didi Maryadi, Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Kabupaten Pringsewu Sugiyani, dan Anggota KWT se-Kabupaten Pringsewu.

Dalam sambutannya Sugiyani menjelaskan, bahwa kegiatan yang seharusnya 2 bulan sekali dilaksanakan, dikarenakan adanya Covid-19 sudah lama tidak mengadakan kegiatan, baru kali ini diadakan kegiatan kembali. Kegiatan diantaranya pertemuan untuk dialog antar anggota sebagai wadah mendapat ilmu dan informasi mengenai KWT, selain itu juga melakukan bazar produk-produk yang dihasilkan. Pengurus KWT Kabupaten Pringsewu berasal dari setiap kecamatan se-Kabupaten Pringsewu agar koordinasi dapat berjalan dengan lancar.

"Berharap Pemerintah Kabupaten Pringsewu dapat memberikan motivasi dan mendukung kebutuhan KWT, perlu dukungan penuh dari berbagai pihak, agar KWT Kabupaten Pringsewu dapat lebih maju dan berkembang", ujar Sugiyani.

Dr. H. Fauzi menyampaikan dalam sambutannya, kami dari Pemerintah Kabupaten Pringsewu sangat menyambut baik dan siap mendukung semua kegiatan yang ada di Kelompok Wanita Tani Kabupaten Pringsewu.

"Produk-produk yang dihasilkan KWT bukan hanya produk mentah, tetapi dapat diolah menjadi produk jadi atau siap konsumsi, agar harganya bisa berlipat. Seperti yang dicontohkan yaitu jahe merah, jika dijual masih berbentuk jahe harganya 1 (satu) kg sekitar 25.000 (dua puluh lima ribu) dan yang nentukan harga adalah pembeli. Tetapi jika sudah berbentuk bubuk jahe siap konsumsi harganya bisa mencapai 160.000 (seratus enam puluh ribu)/ kg dan yang menentukan harga adalah penjual. Oleh karena itu, KWT dapat lebih berinovasi dalam memproduksi, baik berupa kerajinan maupun makanan", harap Dr. H. Fauzi.

John Drawadi, S.E., M.M., melaporkan bahwa KWT yang sudah teregristrasi ada 164 (seratus enam puluh empat) kelompok dari total 181 (seratus delapan puluh satu) KWT se-kabupaten Pringsewu. Program Kartu Petani Berjaya (KPB) semoga dapat segera terealisasi, agar tujuan Kabupaten Pringsewu yang berdaya saing, harmonis dan sejahtera bisa segera tercapai melalui Program ini.

Selanjutnya dialog antara Pemerintah Kabupaten Pringsewu dengan seluruh anggota KWT, tercipta suasana kekeluargaan dan canda tawa, satu-persatu perwakilan KWT di setiap kecamatan menyampaikan keluh kesahnya kepada Wakil Bupati Pringsewu. Namun bukan hanya keluhan yang disampaikan, tetapi juga menyampaikan prestasi yang dihasilkan KWT, diantaranya tanaman jahe merah yang sudah dipasarkan hingga ke luar kota, begitu pula produk lainnya yang sudah dikenal secara luas.

Produk yang dihasilkan KWT yaitu makanan diantaranya grubi, peyek bayem, beras siger, dodol labu, pindang tongkol, pindang bandeng dan telor asin. Sedangkan untuk kain perca diantaranya, selimut, sarung bantal, keset karakter dan tutup Snack.

Setelah selesai acara, Wakil Bupati Pringsewu berkunjung dan bersilaturahmi ke rumah salah satu tokoh pendiri Kabupaten Pringsewu H. Sudiono di Kelurahan Pringsewu Barat. Ini merupakan diluar agenda resmi pemerintahan, beliau silaturrahmi sambil bercengkrama santai membahas perkembangan dan semua kemajuan Kabupaten Pringsewu, serta program kerja kedepan Pemerintah Kabupaten Pringsewu. (diskominfo/ato/rakhmat)

Sumber Pemkab Pringsewu