Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meminta seluruh insan pertanian, baik petani maupun penyuluh, tetap berproduksi dengan tetap berpegang pada protokol kesehatan yang baik agar tidak terjadi krisis pangan.
"Walaupun dalam kondisi pandemi COVID-19, don't stop, maju terus, pangan harus tersedia dan rakyat tidak boleh bermasalah pangan. Setelah panen segera lakukan percepatan tanam, tidak ada lahan yang menganggur selama satu bulan," kata Mentan dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Syahrul juga meminta pejabat daerah beserta jajarannya memastikan langsung ketersediaan pangan di daerahnya masing-masing. Hal ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan pangan nasional aman dan terkendali dengan baik.
Menteri Syahrul menilai ketersediaan pangan, khususnya beras yang merupakan makanan pokok masyarakat, menjadi penting untuk tetap dijaga apalagi di tengah wabah COVID-19.
Sedangkan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi mengimbau penyuluh mencegah penyebaran virus COVID-19 dengan tetap bekerja sesuai protokol pencegahan COVID-19, menjaga jarak satu sama lainnya, mengurangi kerumunan orang, serta berjemur pagi hari sambil bekerja di lahan pertanian.
"Masyarakat Indonesia semua butuh pangan. Dari pangan yang sehat dan bergizi maka akan membuat imunitas tubuh yang kuat, otomatis membuat bangsa kita sehat," kata Dedi.
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Kelik Dewanto