Lampung Targetkan 3 Juta Ton Gabah Kering Giling pada 2021

Provinsi Lampung terus mempertahankan stabilitas pangan nasional. Pada tahun ini, Provinsi Lampung menargetkan 3 juta ton gabah kering giling (GKG). Hal itu untuk mengoptimalkan Lampung sebagai lokomotif pertanian dan lumbung pangan nasional.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung, Kusnardi, mengatakan, pihaknya terus berupaya untuk meningkatkan produksi hasil pertanian secara luas. 

"Target Lampung tahun ini 3 juta ton GKG," kata Kusnardi di ruang kerja, Senin, 24 Mei 2021.

Menurutnya, pemerintah Provinsi Lampung terus berusaha memberi kemudahan dalam bercocok tanam dengan adanya implementasi Kartu Petani Berjaya (KPB) di daerah-daerah. Kemudahan yang diperoleh petani seperti sarana produksi, akses permodalan/pembiayaan, pembinaan usaha dan teknologi, penanganan panen dan pascapanen. Termasuk pemasaran hasil, asuransi, jaminan sosial dan beasiswa pendidikan bagi anak petani berprestasi yang akan melanjutkan ke perguruan tinggi bidang pertanian.

Seperti diketahui, KPB telah diluncurkan oleh Gubernur Arinal bersama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di Desa Tempuran, Kecamatan Trimurjo, Kabupaten Lampung Tengah pada awal Oktober 2020. Kementerian Pertanian sendiri telah menetapkan Provinsi Lampung sebagai Lokomotif Pertanian Indonesia. Hal ini didasari bahwa Lampung memiliki banyak potensi komoditi unggulan dalam bidang pertanian yang juga telah memenuhi kebutuhan pasar lokal, menyumbang kebutuhan nasional, dan ekspor ke berbagai negara.

Melalui program KPB, petani akan dapat menjalankan usaha pertaniannya dengan lebih baik, produktivitas lahannya meningkat dan kesejahteraan meningkat. Pelaksanaan Program KPB pada tahun ini telah dilaksanakan pada 15 Kabupaten/Kota dengan empat komoditi utama yaitu padi, jagung, kopi, dan lada yang akan diperluas untuk komoditi ubi kayu. Hingga saat ini jumlah petani anggota Program KPB sebanyak 179.936 orang, yang telah mengimplementasikan KPB sebanyak 23.179 orang serta KUR yang telah dimanfaatkan petani sebesar Rp60,3 Miliar.

"Upaya kemudahan sarana produksi dengan KPB, pusat perbenihan di Trimurjo, perbaikan infrastruktur pertanian, asuransi pertanian, percepatan tanam dengan optimalisasi alsintan, menggerakkan sumberdaya dalam pengendalian OPT, pengawasan peredaran pupuk dan pestisida, penggiatan penyuluhan, bantuan benih, demplot bekerjasama dengan perguruan tinggi, pembiayaan pertanian melalui KUR dan kerjasama dengan pihak ketiga," ujarnya.

Rilis data BPS Provinsi Lampung pada 3 April 2021 mencatat selama April 2021, survei harga produsen gabah mencatat 73 observasi. Observasi didominasi oleh kelompok gabah kualitas gabah kering panen (GKP). Harga gabah tertinggi di tingkat petani mencapai Rp4.000 per kg pada gabah kualitas GKP dengan Varietas IR64 terdapat di Kecamatan Sragi, Kabupaten Lampung Selatan. Sedangkan harga gabah terendah mencapai Rp3.300 per kg pada gabah kualitas GKP dengan Varietas Muncul terdapat di Kecamatan Sragi, Kabupaten Lampung Selatan. Harga tersebut berada dibawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yaitu Rp4.200 per kg.

Kemudian nilai tukar pertanian (NTP) Provinsi Lampung April 2021 untuk masing-masing subsektor tercatat subsektor padi dan palawija (NTP-P) (88,71), hortikultura (NTP-H) (97,12), tanaman perkebunan rakyat (NTP-Pr) (109,49), peternakan (NTP-Pt) (100,96), perikanan tangkap (104,58), dan perikanan budi daya (101,51). Sedangkan NTP Provinsi Lampung tercatat sebesar 98,68.

April 2021, subsektor yang mengalami kenaikan indeks antara lain tanaman perkebunan rakyat, peternakan, perikanan tangkap, dan perikanan budidaya. Sedangkan subsektor lainnya mengalami penurunan indeks, yaitu pada komoditas subsektor tanaman padi dan palawija dan hortikultura, seperti pada harga beberapa jenis palawija dan sayur-sayuran. 

EDITOR

Wandi Barboy

Sumber Lampost