Lahan Pertanian di Palas Masih Bebas dari Banjir

  • 06:38 WIB
  • 09 January 2020
  • Super Administrator
  • Dilihat 1050 kali
Lahan Pertanian di Palas Masih Bebas dari Banjir

Kalianda : Hujan deras yang terjadi dalam beberapa hari terakhir tidak sampai membuat lahan pertanian di wilayah Kecamatan Palas, Lampung Selatan, terendam banjir. Program Selamatkan Rawa, Sejahterakan Petani (Serasi) yang digulirkan mampu mengurangi bencana banjir yang melanda lahan pertanian.

"Sejauh ini lahan pertanian di Kecamatan Palas belum ada yang ditanami petani. Alhamdulillah, belum ada lahan yang kebanjiran. Hanya sekitar 45 persen saja lahan pertanian yang baru diolah atau dibajak traktor tangan," kata Kepala UPTD Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian (P3) Kecamatan Palas, Lampung Selatan, Agus Santosa, Minggu, 5 Januari 2020.

 

Namun menurut dia, tingginya intensitas hujan dalam beberapa hari terakhir membuat lahan seluas 75 hektare di Desa Tanjungjaya digenangi air hingga belum bisa ditanami padi. Padahal, rencananya 10 Januari 2020 petani setempat akan mulai melakukan pertanaman.

"Sepertinya percepatan tanam di Desa Tanjungjaya sedikit mundur. Sebab, lahan pertanian mereka yang siap tanam masih digenangi air," kata dia.

 

Dia mengaku daerah yang merupakan langganan banjir ketika intensitas hujan tinggi, yakni di Desa Pulaujaya, Bumirestu, Baliagung, Pulautengah, Bandanhurip, dan Sukaraja. Namun, berkat program Selamatkan Rawa, Sejahterakan Petani (Serasi), bencana banjir sedikit berkurang.

"Alhamdulillah, berkat adanya program Serasi bencana banjir hingga sekarang belum ada. Dengan intensitas hujan tinggi, biasanya daerah rawan banjir saat saat ini pasti lahan pertanian kebanjiran," kata dia.

Memasuki musim tanam rendeng, Agus berharap petani dapat menyemai padi di darat. Hal ini untuk mengantisipasi agar terhindar dari bencana banjir.

 

"Kalau persemaian di darat, pembibitan padi tidak akan terendam ketika hujan deras," kata dia.

Di tempat terpisah, puluhan petani di Desa Kualasekampung, Kecamatan Sragi, secara serentak melakukan pengolahan lahan dengan alat mesin pertanian traktor tangan roda dua. Hal ini bertujuan untuk percepatan olah lahan dan tanam.

"Ada dua puluh unit traktor tangan milik kelompok kami turunkan secara serentak untuk melakukan pengolahan lahan. Ya, kami perkirakan sekitar 20 hari pengolahan lahan selesai," kata Ketua Gapoktan Karyamakmur Desa Kualasekampung, Wanto.

Muharram Candra Lugina

 

Sumber : Lampost

972

Post Berita

Post Terbaru

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 H / 2025 M
  • 3 minggu yang lalu
  • Dilihat 1 kali
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 H / 2025 M
  • 3 minggu yang lalu
  • Dilihat 116 kali