Pemakaian pupuk dan pestisida kimia guna mendorong peningkatan produktifitas hasil panen tanpa disadari petani telah merusak struktur organik dalam tanah. Penggunaannya yang terus menerus di lahan pertanian itu telah memusnahkan ragam agensi hayati yang berperan menopang kesuburan sekaligus menekan pertumbuhan hama bagi tanaman.
"Merujuk data laboratorium, ada ribuan jenis bakteri maupun fungi (jamur) hidup di dalam tanah yang memiliki fungsi berbeda. Keragamaan agensi hayati tersebut, berperan sangat penting guna mendorong kesuburan serta menekan pertumbuhan bakteri dan jamur patogen yang menjadi hama tanaman. Dari ribuan jenis itu, melalui kelompok tani (Poktan) di kecamatan baru mengembangkan dua jenis agensi hayati," ujar Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (Ka.UPTD) Distan, Kecamatan Abung Surakarta, Wardoyo, di ruang kerjanya, Jumat, 7 Agustus 2020.
Untuk jenis agensi hayati yang dikembangkan mulai 2018 lalu, bekerja sama dengan Lab. Proteksi Tanaman Pangan, Desa Semuli Raya, Kecamatan Abung Semuli. Yakni bakteri Peanybacillus untuk mencegah penyakit kerdil akar, hawar pelepah dan penyakit blash pada tanaman padi yang disebabkan jamur serta bakteri pengurai Tricoderma Harsianum, untuk mempercepat pelapukan bahan organik yang akan digunakan sebagai bahan pupuk bagi tanaman.
"Pemanfaatan agensi hayati untuk bakteri Peanybacillus, pada tanaman padi yang dilakukan anggota Poktan di Kecamatan Abung Surakarta, terbukti efektif mencegah penyakit kerdil akar dan blash. Secara tidak langsung hal ini, mendongrak produktifitas hasil panen," kata dia.
Tahap awal pengembangan agensi hayati pada 2018 lalu dimulai di dua Poktan. Di 2019, ada penambahan empat Poktan yang ikut mengembangkan agensi hayati tersebut dan 2020, ada tambahan kembali dua Poktan yang ikut bergabung.
"Karena petani, melihat langsung hasil uji materi pemanfaatan agensi hayati pada tanaman padi dan media tumbuh untuk membiakkan bakteri jenis Peanybacillus, cukup mudah, yakni; mantang, gula pasir, air dan bibit bakteri yang telah disterilkan, banyak anggota Poktan mulai tertarik untuk mengembangkannya," kata dia menambahkan.
Kepala Seksi (Kasi) Metode dan Informasi Penyuluh Pertanian, Dinas Pertanian (Distan), Kabupaten Lampung Utara, I Made Wirata, di ruang kerjanya menuturkan untuk pengembangan lebih lanjut, melalui penyuluh pihaknya akan terus mendorong Poktan di wilayah terus mengembangkan ragam agensi hayati yang lainnya.
Bila aplikasi penggunaan pupuk organik untuk memperbaiki struktur tanah yang diperkaya dengan agensi hayati dilakukan, maka produktifitas hasil panen diharapkan dapat terdongrak naik dan petani Lampung Utara akan lebih sejahtera.
Setiaji Bintang Pamungkas