Distan Lampura Andalkan Penyuluh Pertanian Tanggulangi Serangan Ulat Grayak

  • 01:57 WIB
  • 27 December 2019
  • Super Administrator
  • Dilihat 2521 kali
Distan Lampura Andalkan Penyuluh Pertanian Tanggulangi Serangan Ulat Grayak

Distan Lampura Andalkan Penyuluh Pertanian Tanggulangi Serangan Ulat <i>Grayak</i>

Ilustrasi. Dok/Lampost.co


Kotabumi (Lampost.co) -- Dinas Pertanian (Distan) Lampung Utara melakukan penanganan serius terhadap serangan hama  Spodoptera frugiperda atau ulat grayak agar tidak mengancam kesejahteraan bagi petani jagung. Penanganan dengan menerjunkan para penyuluh pertanian.

Kepala Bidang (Kabid) Penyuluh Distan,  Maria Juwita, mengatakan penyuluh yang diterjunkan di lokasi yang terkena dampak serangan lebih difokuskan untuk mengenali hama sehingga penangannya dapat dilakukan lebih fokus. "Langkah paling efektif untuk penanggulangan ulat grayak hanya dengan melakukan deteksi dini serta mengamati tingkat serangan dari awal larva mulai hidup, yakni pada fase telur sebelum menjadi ulat. Namun, jika serangan telah meluas, tetap diupayakan untuk melakukan yang terbaik bagi petani" ujarnya, Kamis, 26 Desember 2019.

Kepala Seksi (Kasi) Metode dan Informasi Penyuluh Pertanian Distan Lampura, I Made Wirata, menambahkan ada beberapa macam pilihan teknologi pengendalian yang dapat dilakukan petani untuk mengendalian serangan ulat grayak. Pilihan itu, di antaranya pengendalian mekanik, pengendalian hayati, kultur teknis, dan aplikasi insektisida.

"Untuk pengendalian mekanik dilakukan dengan pengumpulan kelompok telur, larva serta pupa kemudian dimusnahkan. Ini yang dilakukan saat deteksi dini," katanya.

Sedangkan untuk pengendalian hayati dengan konservasi musuh alami, seperti, menanam tanaman refugia dan mengurangi pemakaian herbisida untuk menumbuhkan agensi hayati entomopatogen, seperti Metarhizium rileyi dan Bacillus thuringiensis yang bisa menekan populasi ulat grayak

"Sedangkan pengendalian kultur teknis lebih ditujukan untuk menghindari masa peletakan telur ulat grayak oleh kupu-kupu dengan melakukan budi daya tumpangsari jagung, ubi jalar atau ketela," katanya.

Langkah terakhir apabila serangan ulat lebih dari 20 persen, petani dapat mengaplikasikan insektisida berbahan aktif, yakni Emamektin benzoattiametoksam, cyantraniliprol, spinetoram langsung pada titik tumbuh tanaman. "Penyemprotan terbaik untuk insektisida dilakukan saat pagi pada pukul 05.00 s.d. 08.00. Sedangkan sore dimulai pukul 17.00 sampai malam dan penyemprotan dilakukan beberapa kali sampai dipastikan semua ulat grayak yang menyerang mati," ujarnya.

Terakhir, sebagai catatan, kupu-kupu ulat grayak dapat terbang jauh mencapai ratusan kilometer hanya dalam satu malam saja. Ulat memiliki siklus hidup pendek (sekitar 30 hari) dan kemampuan menghasilkan telur untuk setiap ekor kupu-kupu betina cukul tinggi hingga 1.000 telur.

Untuk itu, deteksi dini merupakan langkah yang paling efektif untuk menanggulangi serangan hama. "Untuk penggunaan insektisida kimia sesungguhnya kurang dianjurkan karena berdampak pada lingkungan. Namun, bila terpaksa, penggunaan insektisida dapat diaplikasikan untuk membasmi hama tanaman," katanya.

Muharram Candra Lugina

 

Sumber : Lampost

972

Post Berita

Post Terbaru

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 H / 2025 M
  • 3 minggu yang lalu
  • Dilihat 1 kali
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 H / 2025 M
  • 3 minggu yang lalu
  • Dilihat 116 kali